Keterampilan untuk Tenaga Kerja Masa Depan

Pendidik, administrator, dan pembuat kebijakan dapat membantu siswa membangun pola pikir dan rangkaian keterampilan yang diperlukan untuk tempat kerja modern yang digerakkan oleh teknologi dengan mengintegrasikan kegiatan berbasis teknologi ke dalam kurikulum yang ada serta pengajaran sehari-hari.

Tempat Kerja yang Berubah

Lanskap pekerjaan dan tempat kerja modern berubah secara dramatis seiring teknologi terus maju. Pandemi COVID-19 mengakselerasi kecepatan ini, dan kini di tengah Revolusi Industri Keempat—yang menyatukan sistem digital dan fisik sekaligus meningkatkan interaksi manusia dengan mesin—hampir setiap karier akan dipengaruhi oleh teknologi dan memerlukan keterampilan baru.

Laporan McKinsey tahun 2018 memproyeksikan peningkatan dua digit (di AS dan Eropa) dalam waktu yang dihabiskan untuk menggunakan keterampilan teknologi tingkat lanjut dan dalam permintaan terhadap keterampilan sosial, emosional, serta kognitif yang lebih tinggi pada tahun 2030.1 Data dari Future of Jobs Report World Economic Forum (WEF) 2020 menyatakan bahwa perusahaan berharap untuk merestrukturisasi tempat kerja mereka, mendigitalisasi proses kerja, sebagai tanggapan atas pengadopsian teknologi baru. Mesin dan algoritma akan diterapkan untuk pengambilan data dan pemrosesan serta tugas repetitif, sementara pekerja manusia akan fokus pada kegiatan pengambilan keputusan, penalaran, komunikasi, dan pengelolaan.2

Sebagai orang dewasa, kita dapat mengembangkan keterampilan baru sekaligus tenggelam dalam industri tertentu, tetapi bagaimana dengan siswa di sekolah? Dengan perubahan teknologi yang cepat, penting bagi siswa untuk belajar tentang teknologi modern dengan kecepatan yang sama. Di Intel, kami percaya bahwa memperkenalkan anak muda ke praktik pembelajaran berbasis keterampilan yang didukung teknologi dalam lingkungan pembelajaran mereka dapat mempersiapkan mereka untuk karir masa depan apa pun yang mereka pilih.