Cara Memilih Motherboard Gaming

Fokus Utama:

  • Apa yang membentuk motherboard?

  • Chipset

  • Faktor bentuk

  • I/O

  • Bagaimana motherboard dibuat

author-image

Oleh

Memilih motherboard gaming adalah bagian yang sangat penting saat merakit PC.

Apa tugas motherboad? Ini adalah papan sirkuit yang menghubungkan semua perangkat keras Anda ke prosesor, mendistribusikan daya dari catu daya, dan mendefinisikan tipe perangkat penyimpanan, modul memori, dan kartu grafis (di antara kartu ekspansi lainnya) yang dapat dihubungkan ke PC Anda.

Di bawah ini, kami akan mendalami anatomi motherboard dan memberikan semua informasi yang Anda butuhkan untuk mempelajari cara memilih motherboard untuk rakitan Anda.

Anatomi Motherboard

Motherboard adalah papan sirkuit utama PC. Meskipun penampilan motherboard berubah seiring waktu, desain dasarnya memudahkan pemasangan kartu ekspansi baru, hard drive, dan modul memori, juga mengganti yang lama.

Mari kita bahas beberapa istilah yang akan Anda temui saat membandingkan motherboard.

Soket Prosesor

Motherboard biasanya berisi paling sedikit satu soket prosesor, yang memungkinkan CPU ("otak" mekanis PC) Anda berkomunikasi dengan komponen penting lainnya. Ini termasuk memori (RAM), penyimpanan, dan perangkat lainnya yang dipasang di slot ekspansi — baik perangkat internal seperti GPU maupun perangkat eksternal seperti periferal.

(Tidak semua motherboard memiliki soket, meskipun: di sistem yang memiliki ruang sedikit, seperti PC mini dan sebagian besar laptop, CPU disolder ke motherboard).

Saat memilih motherboard, periksa dokumentasi CPU Anda untuk memastikannya kompatibel dengan CPU Anda. Soket bervariasi untuk mendukung beragam produk berdasarkan generasi, performa, dan faktor lainnya dengan mengubah susunan pin. (Nama soket berasal dari susunan pin: misalnya, soket LGA 1151, yang kompatibel dengan CPU Generasi ke-9, memiliki 1.151 pin.)

Motherboard modern menghubungkan CPU langsung ke RAM, tempat instruksi diambil dari beragam program, serta ke beberapa slot ekspansi yang dapat menampung beberapa komponen yang performanya sangat penting seperti GPU dan drive penyimpanan. Kontroler memori berada di CPU itu sendiri, tetapi banyak perangkat lainnya berkomunikasi dengan CPU melalui chipset, yang mengontrol banyak slot ekspansi, koneksi SATA, port USB, dan fungsi suara serta fungsi jaringan.

Beberapa pin menghubungkan CPU ke memori melalui sejumlah jalur (garis-garis logam konduktif) di motherboard Anda, sedangkan yang lainnya berupa kelompok pin daya atau pin arde. Jika PC Anda mengalami kesulitan booting atau mengenali memori yang terpasang, hal itu dapat disebabkan oleh pin bengkok yang tidak terhubung dengan CPU Anda, selain kemungkinan masalah lainnya.

Pin mungkin terdapat di motherboard atau paket prosesor itu sendiri, bergantung pada tipe soketnya. Soket lama (seperti Soket 1 dari Intel) seringkali merupakan Pin Grid Arrays (PGA), tempat pin yang terdapat di CPU dipasang ke dudukan konduktif pada soket.

Soket Land Grid Array (LGA), yang digunakan dalam banyak chipset modern, pada dasarnya bekerja dengan cara berlawanan: pin di soket ini dihubungkan dengan dudukan konduktif pada CPU. LGA 1151 adalah satu contoh tipe soket ini.

Soket prosesor sekarang ini menggunakan pemasangan ZIF (Zero Insertion Force). Ini berarti Anda hanya perlu memasukkan prosesor ke tempatnya dan menahannya dengan suatu penahan, tanpa menggunakan tekanan tambahan yang dapat membengkokkan pin ke luar dari tempatnya.

Inovasi ini mulanya digunakan pada Soket 1 dari Intel pada tahun 1989, yang dapat digunakan bersama CPU 80486 (atau 486). Meskipun desain awal Soket 1 mungkin memerlukan tenaga hingga 100 pon untuk memasukkan CPU, pabrikan dalam generasi CPU yang sama mampu mengembangkan desain ramah-pengguna yang nyaris tidak memerlukan tenaga dan alat untuk memasangnya.

Chipset

Chipset adalah tulang punggung silikon terintegrasi ke motherboard yang bekerja dengan generasi CPU tertentu. Alat ini meneruskan komunikasi antara CPU dengan banyak perangkat penyimpanan dan perangkat ekspansi yang terhubung.

Meskipun CPU terhubung langsung ke RAM (melalui kontroler memori bawaannya) dan ke sejumlah jalur PCIe* (slot ekspansi), chipset bertindak sebagai hub yang mengontrol bus lain pada motherboard: jalur PCIe tambahan, perangkat penyimpanan, port eksternal seperti slot USB, dan banyak periferal.

Chipset kelas-atas dapat menyediakan lebih banyak slot PCIe dan port USB daripada model standar, serta konfigurasi perangkat keras lebih baru dan berbagai alokasi slot PCIe (yang lebih terhubung langsung ke CPU).

Desain chipset klasik, yang umum untuk chipset rangkaian prosesor Intel® Pentium®, yang dibagi menjadi “northbridge” and “southbridge” yang menangani fungsi motherboard yang berbeda. Bersama-sama, kedua chip membentuk chip "set".

Pada desain yang lebih lama, northbridge, atau “hub kontroler memori”, dihubungkan langsung ke CPU melalui antarmuka berkecepatan tinggi yang disebut system bus atau front-side bus (FSB). Ini mengontrol berbagai komponen yang performanya sangat penting bagi sistem: memori dan bus ekspansi yang terhubung ke kartu grafis. Southbridge, atau “I/O Controller Hub,” terhubung ke northbridge dengan bus internal yang lebih lambat, dan mengontrol hampir semua komponen lainnya: slot ekspansi lainnya, port Ethernet dan port USB, audio terpasang, dan lain-lain.

Mulai prosesor Intel® Core™ Generasi ke-1 tahun 2008, chipset Intel telah mengintegrasikan berbagai fungsi Northbridge ke CPU. Kontroler memori, salah satu faktor utama yang memengaruhi performa chipset, kini berada di dalam CPU itu sendiri, sehingga mengurangi lag dalam komunikasi antara CPU dan RAM. CPU terhubung dengan satu chip (bukan dua) — Platform Controller Hub (PCH), yang mengontrol jalur PCIe, fungsi I/O, Ethernet, clock CPU, dan lainnya. Bus Direct Media Interface (DMI) berkecepatan tinggi menghasilkan suatu koneksi titik-ke-titik antara kontroler CPU dan PCH.

Memilih Chipset

Chipset modern mengonsolidasikan banyak fitur yang dahulunya berupa komponen terpisah yang terhubung ke motherboard. Teknologi audio, Wi-Fi, Bluetooth® onboard3, dan bahkan firmware kriptografi kini terintegrasi ke dalam chipset Intel.

Chipset kelas atas seperti Z390 dapat menawarkan banyak kelebihan, termasuk dukungan overclocking, dan kecepatan bus yang lebih tinggi. Namun chipset Intel juga menyediakan peningkatan lebih jauh.

Inilah beberapa uraian perbedaan di antara seri chipset Intel:

Z-Series

  • Dukungan overclock untuk CPU dengan penamaan "K”
  • Maksimal 24 jalur PCIe
  • Hingga enam port USB 3.1 Generasi ke-2

H-Series

  • Tidak ada dukungan overclock
  • Maksimal 20 jalur PCIe
  • Hingga empat port USB 3.1 Generasi ke-2

B-Series

  • Tidak ada dukungan overclock
  • Maksimal 20 jalur PCIe
  • Port USB 3.0 saja

Beragam pilihan ini memungkinkan penawaran pada berbagai titik harga, walaupun tetap memanfaatkan berbagai kelebihan dari chipset seri 300.

Slot Ekspansi

PCIe

Peripheral Component Interconnect Express (PCIe) adalah bus ekspansi serial berkecepatan tinggi yang terintegrasi ke CPU Anda, chipset motherboard, atau keduanya. Hal ini memungkinkan pemasangan perangkat seperti kartu grafis, solid-state drive, adaptor jaringan, kartu kontroler RAID, kartu perekam, dan banyak kartu ekspansi lainnya ke slot PCIe di motherboard. Periferal terintegrasi yang terdapat pada banyak motherboard juga dihubungkan melalui PCIe.

Setiap tautan PCIe berisi sejumlah jalur data tertentu, yang dicantumkan berupa ×1, ×4, ×8, atau ×16 (seringkali diucapkan “kali satu,” “kali empat,” dst.). Setiap jalur terdiri dari dua pasang kawat: satu mengirim data dan satu menerima data.

Pada implementasi PCIe generasi sekarang, sebuah link PCIe ×1 memiliki satu jalur data dengan laju transfer sebesar satu bit per siklus. Sebuah jalur PCIe×16, biasanya merupakan slot terpanjang di motherboard Anda (juga merupakan slot yang paling sering digunakan untuk kartu grafis), memiliki 16 jalur data yang mampu mentransfer hingga 16 bit per siklus. Walau demikian, iterasi PCIe akan memungkinkan pelipatgandaan laju data per siklus clock.

Setiap revisi PCIe melipatgandakan bandwidth generasi sebelumnya, dan itu berarti performa perangkat PCIe akan menjadi lebih baik. Sebuah tautan PCIe 2.0 ×16 secara teori memiliki bandwidth puncak dua-arah sebesar 16 GB/dtk; sebuah tautan PCIe 3.0 ×16 memiliki bandwidth puncak sebesar 32 GB/dtk. Saat membandingkan jalur-jalur PCIe 3.0, tautan ×4 yang umumnya digunakan oleh banyak solid-state drive secara teoritis memiliki bandwidth puncak sebesar 8 GB/dtk, sedangkan tautan ×16 yang dimanfaatkan GPU menawarkan empat kalinya.

Fitur PCIe lainnya adalah pilihan untuk menggunakan slot dengan jalur lebih banyak sebagai pengganti untuk slot dengan jalur lebih sedikit. Misalnya, kartu ekspansi ×4 dapat dimasukkan ke slot ×16 dan bekerja secara normal. Walau demikian, throughput-nya akan sama seperti dipasang di slot ×4 — 12 jalur tambahan menjadi tidak terpakai.

Sebagian motherboard memiliki slot M.2 dan PCIe yang dapat menggunakan lebih banyak jalur PCIe daripada yang sebenarnya tersedia pada platform. Misalnya, beberapa motherboard mungkin memiliki tujuh slot PCIe x16, yang secara teoritis dapat menggunakan 112 jalur, tetapi prosesor dan chipset mungkin hanya menyediakan 48 jalur.

Jika semua jalur digunakan, slot PCIe akan sering beralih ke konfigurasi bandwidth yang lebih rendah. Misalnya, jika sepasang GPU dipasang dalam dua slot PCIe ×16, tautan mungkin berjalan pada ×8, bukan ×16 (GPU modern mungkin tidak akan mengalami bottleneck oleh koneksi PCIe 3.0 ×8). Beberapa motherboard premium dapat menggunakan switch PCIe yang menyebarkan jalur fisik, sehingga konfigurasi jalur slot bisa tetap tidak berubah.

Motherboard untuk kalangan antusias/penggemar, seperti Z-series, menyediakan lebih banyak jalur PCIe dan fleksibilitas yang lebih besar untuk para perakit PC.

M.2 dan U.2

M.2 adalah faktor bentuk ringkas yang sesuai dengan perangkat ekspansi kecil (panjang 16-110 mm), termasuk drive solid-state NVMe (non-volatile memory express), kartu Wi-Fi, dan perangkat lainnya.

Perangkat M.2 memiliki “kunci” berbeda (susunan koneksi emas di ujungnya) yang menentukan kompatibilitas dengan soket di motherboard. Meskipun dapat menggunakan banyak antarmuka yang berbeda, kartu M.2 paling umum menggunakan empat jalur data latensi-rendah PCIe atau bus SATA yang lebih tua.

Karena relatif kecil, kartu M.2 menyediakan cara mudah untuk memperluas kapasitas penyimpanan atau kemampuan sistem di sistem yang lebih kecil. Kartu ini langsung dimasukkan ke motherboard, sehingga tidak memerlukan kabel seperti pada perangkat berbasis SATA biasa.

Konektor U.2 adalah antarmuka alternatif yang terhubung ke SSD 2,5” yang menggunakan koneksi PCIe berkabel. Drive penyimpanan U.2 sering digunakan di lingkungan profesional seperti pusat data dan server, meskipun kurang sering digunakan pada rakitan konsumen.

U.2 dan M.2 keduanya menggunakan jumlah jalur PCIe yang sama dan mampu memberikan kecepatan yang sebanding, meskipun U.2 mendukung hot-swap (artinya drive dapat dilepas selagi sistem masih menggunakannya) dan dapat mendukung lebih banyak konfigurasi daya dari pada M.2.

SATA

SATA (Serial ATA) adalah bus komputer lebih tua yang kurang umum digunakan dewasa ini untuk menghubungkan ke hard drive 2,5" atau 3,5", solid-state drive, dan drive optik yang memutar DVD dan Blu-ray.

Meskipun lebih lambat dari PCIe, antarmuka SATA 3.0 umum mendukung kecepatan transfer data hingga 6 Gbit/dtk. Format SATA Express (atau SATAe) yang lebih baru menggunakan dua jalur PCIe untuk mencapai kecepatan hingga 16 Gbit/dtk. Jangan samakan dengan External SATA (eSATA), port eksternal yang memungkinkan koneksi mudah pada hard drive portabel (yang kompatibel).

Slot ekspansi adalah fitur motherboard PC yang diharapkan sejak peluncuran IBM Personal Computer orisinal pada tahun 1981, yang menggunakan bus ekspansi 16-bit yang disebut ISA (Industry Standard Architecture). Ini diikuti oleh sejumlah standar bus ekspansi lainnya, seperti PCI (Peripheral Component Interconnect) VESA Local Bus, PCI-X, dan AGP (Accelerated Graphics Port), sebuah penyempurnaan menyeluruh dari standar PCI yang digunakan untuk menghubungkan kartu grafis ke northbridge.

Perbedaan utama antara PCIe dan teknologi PCI terdahulu adalah penggunaan tautan seri, bukannya paralel. Transfer data paralel PCI berarti kecepatan bus bersama dibatasi pada periferal paling lambat yang dihubungkan padanya. PCIe menyediakan koneksi lengkap untuk setiap perangkat individual, dengan masing-masing jalur mentransfer bit secara berurutan.

RAM

Motherboard juga memiliki slot untuk modul RAM: keping memori volatil yang menyimpan data untuk pengambilan cepat. Multi keping RAM kecepatan tinggi dapat membantu PC menangani beberapa program sekaligus tanpa melambat.

Motherboard berukuran penuh (seperti faktor bentuk ATX) biasanya memiliki empat slot, sedangkan motherboard berukuran terbatas seperti mITX biasanya memiliki dua slot. Namun, motherboard HEDT dapat memiliki hingga delapan slot.

Motherboard terbaru mendukung arsitektur memori dua saluran, berarti ada dua saluran independen yang mentransfer data antara kontroler memori CPU dan keping RAM DIMM (Dual In-line Memory Modules). Saat dua keping RAM dengan frekuensi yang sama dipasang bersamaan, ini akan menghasilkan transfer data yang lebih cepat dan performa yang lebih baik di banyak aplikasi.

Di chipset yang lebih lama, CPU biasanya berkomunikasi dengan RAM dalam proses multilangkah melalui tautannya ke northbridge/kontroler memori melalui front-side bus. Di chipset Intel modern, kontroler memori terintegrasi ke CPU, dan diakses melalui tautan latensi rendah, titik-ke-titik yang disebut Intel® Ultra Path Interconnect (Intel® UPI).

Bentuk dan Ukuran

Faktor bentuk motherboard Anda menentukan ukuran casing yang Anda butuhkan, jumlah slot ekspansi yang nanti harus Anda gunakan, dan beberapa aspek layout serta pendinginan motherboard. Secara umum, faktor bentuk yang lebih besar memberikan lebih banyak DIMM, PCIe berukuran penuh, dan slot M.2 untuk ditangani para perakit.

Untuk mempermudah banyak hal bagi konsumen dan pabrikan, dimensi motherboard desktop dibuat sangat standar. Di sisi lain, faktor bentuk motherboard laptop sering bervariasi menurut pabrikan dikarenakan batasan ukuran yang unik. Hal ini juga terjadi untuk desktop yang dirakit sangat khusus.

Faktor bentuk motherboard desktop umum adalah:

  • ATX (12” × 9,6”): Standar saat ini untuk motherboard berukuran penuh. Motherboard ATX konsumen standar biasanya menyediakan tujuh slot ekspansi, dengan jarak pisah 0,7”, dan empat slot DIMM (memori).
  • Extended ATX atau eATX (12” x 13”): Varian lebih besar dari faktor bentuk ATX yang dirancang bagi penggunaan penggemar dan profesional, motherboard ini memiliki ruang tambahan untuk konfigurasi perangkat keras yang lebih fleksibel.
  • Micro ATX (9.6” × 9.6”): Varian lebih ringkas dari ATX yang menyediakan dua slot ekspansi berukuran penuh (×16) dan empat slot DIMM. Cocok untuk mini-tower, tetapi tetap kompatibel dengan lubang pemasangan di casing ATX yang lebih besar.
  • Mini-ITX (6,7” × 6,7”): Faktor bentuk kecil yang dirancang untuk digunakan di komputer ringkas tanpa pendinginan kipas. Menyediakan satu slot PCIe berukuran penuh dan biasanya dua slot DIMM. Lubang pemasangannya kompatibel dengan casing ATX.

Yang Perlu Anda Ketahui Tentang BIOS

Hal pertama yang Anda lihat ketika komputer dimulai adalah BIOS, atau Basic Input/Output System. Inilah firmware yang dimuat sebelum sistem operasi Anda melakukan booting, dan ini yang bertanggung jawab untuk memulai dan menguji semua perangkat keras yang dihubungkan.

Meskipun sering disebut sebagai BIOS oleh pengguna dan produsen motherboard, firmware pada motherboard modern biasanya adalah UEFI (Unified Extensible Firmware Interface). Lingkungan yang lebih fleksibel ini memberikan banyak peningkatan yang ramah-pengguna, seperti dukungan untuk partisi penyimpanan lebih besar, booting lebih cepat, dan GUI (Graphical User Interface) modern.

Pabrikan motherboard sering menambahkan utilitas UEFI yang mengefisienkan proses overclock CPU atau memori PC dan menyediakan preset yang membantu. Mereka juga mungkin menyediakan penampilan dengan gaya tertentu, menambahkan fitur logging dan cuplikan layar, menyederhanakan proses seperti booting dari drive lain, dan menampilkan memori monitor, suhu, dan kecepatan kipas.

UEFI juga mendukung fitur lama BIOS. Pengguna dapat boot ke mode Legacy (juga dikenal sebagai CSM, atau Compatibility Support Module) untuk mengakses BIOS klasik, yang dapat mengatasi masalah kompatibilitas dengan program pengoperasian atau utilitas yang lebih tua. Walau demikian, bila pengguna boot di mode Legacy, mereka jelas kehilangan keunggulan modern UEFI, seperti dukungan partisi di atas 2 TB. (Catatan: selalu cadangkan data penting sebelum mengalihkan mode booting).

Konektor Internal

Untuk menyalakan setiap bagian motherboard Anda, kabel dari catu daya dan casing harus ditancapkan ke konektor dan header (pin yang terbuka) di motherboard. Lihat referensi visual di manual Anda, serta teks kecil yang dicetak ke motherboard itu sendiri (misalnya CPU_FAN), untuk mencocokkan setiap kabel ke konektor yang benar.

Konektor Daya dan Data

  • Konektor daya 24-pin
  • Konektor daya CPU 12V 8- atau 4-pin
  • Konektor daya PCIe
  • Konektor SATA Express/SATA 3
  • Konektor M.2

Header

  • Header panel depan: kelompok pin individual untuk tombol daya, tombol reset, LED hard drive, LED daya, speaker internal, dan fitur casing
  • Header audio panel depan: memasok daya untuk port headphone dan speaker
  • Header kipas dan pompa: untuk CPU, sistem, dan pendinginan air
  • Header USB 2.0, 3.0, dan 3.1
  • Header S/PDIF (audio digital)
  • Header strip RGB

Port Eksternal

Motherboard Anda adalah pusat tempat menghubungkan berbagai perangkat eksternal, dan kontroler I/O-nya mengatur semua perangkat ini. Motherboard konsumen menyediakan beberapa port yang menghubungkan kartu grafis terintegrasi CPU ke monitor Anda (berguna jika Anda tidak memiliki kartu grafis terpisah atau jika sedang memecahkan masalah layar), periferal seperti keyboard dan mouse, perangkat audio, kabel Ethernet, dan lainnya. Revisi lain dari port ini, seperti USB 3.1 Generasi ke-2, dapat memungkinkan kecepatan yang lebih tinggi.

Motherboard mengelompokkan port eksternal di panel belakangnya, yang ditutupi oleh “pelindung I/O” terintegrasi atau lepas-pasang yang telah dibumikan/diardekan karena sering bersentuhan dengan casing logam. Ini kadang-kadang sudah terpasang ke motherboard, atau disediakan secara terpisah untuk dipasang saat merangkai sistem.

Periferal dan Transfer Data

  • Port USB: Port yang tersebar di mana-mana dan digunakan untuk menghubungkan ke mouse, keyboard, headphone, smartphone, kamera, dan periferal lainnya. Port ini menyediakan daya dan data (dengan kecepatan hingga 20 GBit/dtk bila menggunakan USB 3.2). Motherboard saat ini mungkin menyediakan konektor klasik USB Tipe-A dan konektor bolak-balik Tipe-C.
  • Port Thunderbolt™ 3: Port berkecepatan tinggi yang menggunakan konektor USB-C.  Teknologi Thunderbolt™ 3 mentransfer data dengan kecepatan hingga 40 GB/dtk serta mendukung standar DisplayPort 1.2 dan USB 3.1. Dukungan DisplayPort memungkinkan kita menghubungkan beberapa monitor dan drive yang kompatibel secara “daisy chain” dari PC yang sama.
  • Port PS/2: Port lama dengan koneksi enam-pin berkode warna yang dihubungkan ke keyboard atau mouse.

Layar

Port layar ini menghubungkan ke solusi grafis bawaan motherboard Anda; kartu grafis yang sudah terpasang di salah satu slot ekspansi akan menyediakan pilihan port layarnya sendiri.

  • HDMI (High-Definition Multimedia Interface): Koneksi digital yang ada di mana-mana ini mendukung resolusi hingga 8K pada 30 Hz mulai revisi HDMI 2.1.
  • DisplayPort: Standar layar ini mendukung resolusi hingga 8K pada 60 Hz mulai DisplayPort 1.4. Meskipun lebih umum di kartu grafis daripada di motherboard, banyak motherboard yang menyediakan dukungan DisplayPort melalui port Thunderbolt™ 3.
  • DVI (Digital Video Interface): Port lama yang sudah digunakan sejak 1999, koneksi digital 29-pin ini bisa berupa DVI single-link atau DVI dual-link dengan bandwidth lebih tinggi. Dual-link mendukung resolusi hingga 2560 × 1600 pada 60 Hz. Port ini mudah dihubungkan ke VGA dengan adaptor.
  • VGA (Video Graphics Array): Koneksi analog 15-pin yang mendukung resolusi hingga 2048 × 1536 dengan kecepatan refresh 85 Hz. Port lama ini kadang-kadang masih dijumpai pada beberapa motherboard. Sering mengalami degradasi sinyal dengan resolusi yang lebih tinggi atau kabel yang lebih pendek.

Audio

Bagian depan casing PC sering menyediakan dua port audio analog 3,5 mm yang diberi label untuk headphone (headphone out) dan mikrofon (mic in).

Panel belakang motherboard biasanya memiliki satu bank dengan kode enam warna dan diberi label port audio analog 3,5 mm untuk menghubungkan sistem speaker multikanal.

Warna port audio di motherboard Anda mungkin berbeda-beda sesuai pabrikan, namun standarnya adalah:

Hitam adalah keluaran speaker belakang

Oranye adalah keluaran speaker tengah/subwoofer

Pink adalah masukan mikrofon

Hijau adalah keluaran speaker depan (atau headphone)

Biru adalah saluran masuk

Perak adalah keluaran speaker samping

Motherboard Anda mungkin juga menyediakan konektor S/PDIF (Sony/Philips Digital Interface), seperti port audio koaksial dan optikal, yang digunakan speaker digital, penerima home-theater, dan perangkat audio lainnya. Ini dapat menjadi pilihan berguna jika perangkat yang Anda gunakan tidak mendukung transfer audio melalui HDMI.

Jaringan

Kebanyakan motherboard konsumen menyertakan port LAN RJ45, yang dapat terhubung ke router atau modem Anda melalui kabel Ethernet. Sebagian motherboard menyediakan port ganda untuk digunakan bersama antena Wi-Fi, serta fitur konektivitas canggih, seperti port Ethernet ganda 10-Gigabit.

Apa itu PCB?

Ada baiknya mengetahui beberapa istilah dasar yang terkait dengan pembuatan motherboard, karena iklan dan manual pabrikan sering menyebutkan metode konstruksi PCB mereka.

Motherboard modern adalah papan sirkuit tercetak (Printed Circuit Board/PCB) yang terbuat dari beberapa lapisan fiberglass dan tembaga, bersama komponen lainnya yang dipasang di atasnya atau ditancapkan ke soketnya.

PCB modern biasanya memiliki sekitar 10 lapisan, sehingga membuatnya saling terhubung jauh lebih padat daripada yang tampak di permukaan.

Setiap “jalur” konduktif — yaitu garis-garis yang terlihat menutupi permukaan PCB — adalah sambungan kelistrikan tersendiri. Jika salah satu jalur ini rusak, sirkuit tidak akan utuh lagi, dan komponen motherboard akan berhenti berfungsi dari semestinya. Misalnya, jika jalur yang mengarah dari tautan PCIe ke PCH tergores dalam, slot PCIe mungkin tidak akan lagi memasok daya ke kartu ekspansi yang dipasang di dalamnya.

Setelah jalur konduktif terbentuk melalui proses ukir kimiawi, produsen akan menambahkan pelindung solder, yakni lapisan polimer hijau biasa yang membantu mencegah oksidasi. Hal ini juga membantu mencegah kerusakan penanganan, yang memastikan bahwa jalur itu tidak akan terganggu oleh goresan atau benturan kecil saat Anda memasang motherboard dalam casing.

Apa Lagi Yang Ditambahkan Pabrikan?

Meskipun pabrikan motherboard tidak membuat chipset sendiri, mereka membuat keputusan tak terhitung yang melibatkan proses produksi, estetika, dan layout, juga pendinginan, fitur BIOS, perangkat lunak motherboard untuk Windows, dan berbagai fitur premium. Walaupun berbagai macam fitur ini terlalu luas untuk dibahas tuntas, tambahan umum digolongkan dalam beberapa kategori umum.

Overclocking

Motherboard kelas-atas sering menyediakan pengujian otomatis dan tuning untuk overclock CPU, GPU, dan memori Anda, dengan menyediakan alternatif yang mudah digunakan untuk melakukan penyesuaian manual untuk angka frekuensi dan voltase di lingkungan UEFI. Motherboard itu juga mungkin menyediakan clock-generator bawaan untuk mengontrol lebih detail kecepatan CPU, prosesor VRM (Voltage Regulator Module) yang disempurnakan, sensor panas tambahan di dekat komponen yang di-overclock, bahkan tombol fisik di motherboard untuk memulai dan menghentikan overclock. Anda dapat mempelajari selengkapnya tentang overclock PC Anda di sini.

Pendinginan

Komponen motherboard seperti PCH dan VRM menghasilkan panas yang signifikan. Untuk menjaga suhu pengoperasiannya tetap aman dan mencegah pengereman performa, pabrikan motherboard memasang berbagai solusi pendinginan. Solusi ini mulai dari pendinginan pasif yang diberikan oleh heatsink hingga solusi aktif seperti kipas kecil atau pendinginan air terintegrasi.

Solusi pendinginan aktif memiliki komponen bergerak, seperti pompa di pendingin air atau kipas berputar. Solusi pendinginan pasif, seperti heatsink, bekerja tanpa komponen bergerak. Yang terakhir kadang-kadang lebih disukai dalam kondisi diperkokoh, bila solusi aktif mungkin memiliki masa pakai yang singkat, atau bila akustik lebih rendah lebih disukai.

Perangkat lunak

Perangkat lunak motherboard memudahkan Anda mengelola motherboard di dalam Windows. Set fitur bergantung pada pabrikan, tetapi perangkat lunak dapat memindai driver usang, mengawasi suhu secara otomatis, dengan aman memperbarui BIOS motherboard, memudahkan pengaturan kecepatan kipas, menawarkan profil penghematan daya yang lebih mendalam daripada Windows* 10, atau bahkan melacak lalu lintas jaringan.

Audio

Berbagai kodek audio canggih, amplifier bawaan, dan kapasitor yang telah disempurnakan dapat meningkatkan output sistem audio bawaan. Kanal audio berbeda juga mungkin dipisahkan dalam lapisan PCB yang berbeda untuk menghindari interferensi sinyal.

Konstruksi

Banyak pabrikan mengiklankan berbagai teknik konstruksi PCB yang dikatakan membantu mengisolasi sirkuit dan meningkatkan integritas sinyal. Beberapa motherboard juga menambahkan pelat baja tambahan di atas PCB untuk melindungi konektor atau mendukung kartu grafis (biasanya ditahan dengan palang biasa).

Pencahayaan RGB

Motherboard kelas-atas sering menyediakan header RGB untuk memasok daya rangkaian lampu LED dengan warna dan efek yang bisa disesuaikan. Header RGB non-addressable memasok daya ke aris-garis LED yang menampilkan satu warna untuk setiap kalinya (dengan memvariasikan intensitas dan efeknya). Header RGB addressable memasok daya ke LED dengan beberapa kanal warna, yang memungkinkannya menampilkan sejumlah corak sekaligus. Perangkat lunak bawaan dan aplikasi smartphone biasanya memudahkan konfigurasi LED.

Buat Pilihan Anda

Baik ketika merencanakan rakitan berikutnya atau meningkatkan PC gaming Anda saat ini, sangat penting memahami komponen motherboard gaming Anda. Setelah mengetahui fungsinya, Anda akan tahu cara memilih motherboard gaming yang sesuai dengan build Anda.

Anda membutuhkan soket yang cocok CPU Anda, chipset yang memaksimalkan potensi perangkat keras Anda, dan terakhir set fitur yang cocok dengan kebutuhan komputasi Anda. Sisihkan waktu untuk membuat daftar motherboard yang kompatibel dan membandingkan kelebihan utamanya sebelum membuat keputusan, maka Anda akan menemukan secara persis apa yang dicari.